Pages

Ads 468x60px

Hadits Palsu Tentang Terpecahnya Ummat Islam


Hadits Palsu Memicu Terpecahnya Ummat Islam





Nara Sumber:
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

“Artinya : Ummatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan semuanya di Surga kecuali kaum zindiq.”

Keterangan:
Hadits ini diriwayatkan dari tiga jalan:
Jalan Pertama, diriwayatkan oleh al-‘Uqaili dalam kitab adh-Dhu’afaa’ (IV/201) dan oleh Ibnul Jauzi dalam
kitab al-Maudhu’aat (I/267) dari jalan Mu’adz bin Yasin az-Zayyat, telah menceritakan kepada kami al-Abrad bin al-Asyras dari Yahya bin Sa’id dari Anas secara marfu’.

Jalan Kedua, diriwayatkan oleh ad-Dailami (II/1/41) dari jalan Nu’aim bin Hammad, telah menceritakan
ke-pada kami Yahya Ibnul Yaman dari Yasin az-Zayyat dari Sa’ad bin Sa’id saudara Yahya bin Sa’id
al-Anshari dari Anas.

Jalan Ketiga, diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dari ad-Daraquthni dari jalan ‘Utsman bin Affan al-Qurasyi, telah
menceritakan kepada kami Abu Isma’il al-Ubulli Hafsh bin Umar dari Mus’ir dari Sa’ad bin Sa’id dari Anas.

Keterangan Tentang Para Perawi Hadits:

Pada jalan pertama ada dua orang perawi yang sangat lemah:
1. Mu’adz bin Yasin az-Zayyat
Imam ‘Uqaili berkata: “Ia adalah seorang perawi yang majhul (tidak dikenal), haditsnya tidak terpelihara.”
[Lihat Mizaanul I’tidal IV/133 dan Lisanul Mizan (VI/ 55-56)]
2. Al-Arbad bin al-Asyras
Imam Ibnu Khuzaimah berkata: “Ia adalah tukang dusta dan tukang memalsu hadits.” Dan al-Azdi berkata:
“Haditsnya tidak sah.”
[Lihat Mizaanul I’tidal I/77-78 dan Lisaanul Mizan I/128-129]

Pada jalan kedua juga ada dua orang perawi yang lemah:
1. Nu’aim bin Hammad
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Ia benar, akan tetapi banyak salah.”
[Lihat Taqriibut Tahdziib II/250 no. 7192.]
Halaman 1/2
Hadits Palsu Tentang Terpecahnya Ummat Islam
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=471&bagian=0
2. Yasin bin Mu’adz az-Zayyat
Imam al-Bukhari berkata: “Munkarul hadits.” Imam an-Nasa-i dan Ibnul Jarud berkata: “Ia seorang perawi
yang matruk.” Ibnu Hibban berkata: “Ia sering meriwa-yatkan hadits maudhuu’.”
[Lihat Mizaanul I’tidal IV/358.]

Pada jalan ketiga juga ada dua orang perawi tukang dusta:
1. ‘Utsman bin ‘Affan al-Qurasyi as-Sijistani
Ibnu Khuzaimah berkata: “Aku bersaksi bahwa ia sering memalsukan hadits atas nama Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam.”
[Lihat Mizaanul I’tidal III/49]
2. Abu Isma’il al-Ubulli Hafsh bin Umar bin Maimun
Abu Hatim ar-Razi berkata: “Ia adalah syaikh tukang dusta.”
[Lihat al-Jarh wat Ta’dil (III/183, no. 789)]


KESIMPULAN
Ibnul Jauzi berkata: “Hadits dengan lafazh seperti di atas, tidak ada asalnya, yang benar adalah: ‘Satu
golongan yang masuk Surga, yaitu: al-Jama’ah.’”
[Lihat al-Maudhuu’at I/267-268]
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani t berkata: “Hadits dengan lafazh seperti ini (yakni seperti lafazh
yang tersebut di atas) adalah palsu.”
[Lihat Silsilatul Ahaadits adh-Dha’iifah wal Maudhuu’ah no. 1035]
[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah,
Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]


_______________________
MARAJI’
1. Al-Maudhu’atul Kubra, karya Ibnul Jauzi, cet. Daarul Fikr, th. 1403 H.
2. Al-Laali al-Mashnu’ah fii Ahaaditsil Maudhu’ah (I/128), karya al-Hafizh as-Suyuthi.
3. Tanzihusy Syari’ah, karya Ibnul ‘Araq al-Kattani.
4. Al-Fawaa-idul Majmu’ah fii Ahaaditsil Maudhu’ah, karya Imam asy-Syaukani, tahqiq: Syaikh
Abdurrahman al-Mu’alimy, cet. Al-Maktab al-Islami, th. 1407 H.
5. Musnad al-Firdaus, oleh ad-Dailamy.
6. Mizaanul I’tidal, oleh al-Hafizh adz-Dzahabi, tahqiq: Ali Muhammad al-Bajaawy, cet. Daarul Fikr.
7. Lisaanul Mizan, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany.
8. Taqribut Tahdzib, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, cet. Daarul Kutub al-‘Ilmiyyah.
9. Al-Jarh wat Ta’dil, oleh Imam Ibnu Abi Hatim ar-Razy.
10. Silsilatul Ahaadits adh-Dha’iifah wal Maudhu’ah, karya Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.
Halaman 2/2

No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum.. Temen2 jangan lupa Komentar na ^_^