Pages

Ads 468x60px

Haul Datu Kasyful Anwar ke-72

Tuan Guru Kasyful Anwar (putra Guru Bangil)



Tuan Guru Kasyful Anwar
Ribuan jamaah kaum muslimin nampak membanjiri peringatan Haul ke 72 Al Alimul Allamah KH. Muhammad Kasyful Anwar yang dilaksanakan Minggu 26 September 2010 di komplek pengajian Raudatul Anwar pimpinan Guru H. Munawwar Kampung Melayu Ilir Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar.
Haul ini juga merupakan suatu penghormatan terhadap beliau, Ulama dan Habaib berkumpul dari berbagai daerah.


Dalam kesehariannya, pada waktu kecil KH. Muhammad Kasyful Anwar dikenal sebagai sosok anak yang cerdas dan pandai serta sangat menghormati orang tua serta keluarganya. Pada saat ia masih anak-anak dan menginjak masa remaja KH. Muhammad Kasyful Anwar belajar ilmu agama dengan ayahnya H. Ismail, selain itu ia juga belajar kerumah guru agama yang ada di sekitar desa Kampung Melayu serta guru-guru yang ada di sekitar Kota Martapura., itu dilakukannya karena sekolah atau pondok pesantren di desa Kampung Melayu pada masa itu belum ada.


Melihat kecerdasan dan kepintaran serta kuatnya keinganan KH. Muhammad Kasyful Anwar untuk memperoleh ilmu agama, pada saat ia menginjak usia remaja, setelah melalui musyawarah dengan melibatkan orang tua serta kerabat dekat, maka keluarga memutuskan untuk membawa KH. Muhammad Kasyful Anwar ke Kota Mekkah guna belajar serta mendalami ilmu-ilmu agama dengan guru-guru yang ada di kota tersebut.
Selama lebih dari 10 tahun menimba ilmu agama di kota Mekkah Al-Mukarramah, KH. Muhammad Kasyful Anwar kembali ke-tanah air serta menetap kembali di desa Kampung Melayu Martapura. sejak saat itu ia aktif ber da’wah dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada keluarga serta masyarakat setempat. Serta untuk lebih menunjang da’wah kepada masyarakat khususnya para generasi muda, KH. Muhammad Kasyful Anwar mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis ilmu-ilmu agama berbasis Ahlu Sunnah Wal Jamaah berupa Pondok Pesantren Darussalam.

Pesantren Darussalam Martapura pada awalnya di rintis oleh seorang tokoh ulama terkemuka Martapura yaitu KH. Jamaluddin yang kemudian diteruskan oleh KH. Hasan Ahmad namun pada saat itu pesantren Darussalam masih berupa majlis serta belum memiliki bangunan yang representatif.

Setelah dipimpin oleh KH. Muhammad Kasyful Anwar dengan dibantu beberapa ulama sekitar kota Martapura serta keluarga, pesantren Darussalam berkembang sangat maju dan mampu memiliki bangunan yang layak sebagai lembaga pendidikan. Sejak saat itu pula pesantren Darussalam berkembang lebih pesat dan banyak menghasilkan ulama dan tokoh-tokoh agama yang dapat menyiarkan agama Islam hingga sekarang, baik di sekitar Kalimantan Selatan, serta wilayah lain di luar Kalimantan Selatan seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur serta pulau Jawa.
Dengan demikian, syi’ar Islam yang pernah dirintis oleh seorang tokoh ulama karismatik kota Martapura yaitu KH. Muhammad Kasyful Anwar dapat terus berlanjut kepada generasi akan datang serta syiar Islam yang bersumber daripada kemurnian faham Ahlu Sunnah Waljamaah dapat terus terjaga pada masa-masa akan datang.

No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum.. Temen2 jangan lupa Komentar na ^_^