Pages

Ads 468x60px

Mengenang Wafatnya Guru Sekumpul 5 Rajab 1426 H




Wafatnya Guru Sekumpul tanggal 5 Agustus 2005 M atau 5 Rajab 1426 H lalu memang sudah membuat sebagian besar masyarakat Kalsel kehilangan seorang panutan. Sebelum Guru Ijai wafat, Guru Said mengaku sudah mendapat firasat ketika dalam satu pertemuan dengan keponakannya itu sempat berucap mereka berdua sudah tua. Apalagi Habib Husin telah mendahului menghadap Sang Khalik di usia yang lebih muda. Bahkan sebelum Guru Ijai berangkat ke Singapura, ada orang "Dalam Pagar" yang dipanggil ke Sekumpul. Kepada orang yang tak disebutkan identitasnya itu, Guru Ijai menanyakan kondisi dirinya. Tak lama setelah itu, ulama karismatik yang juga ayah angkat penyanyi Chrisye itu berangkat ke Negeri Singa sampai akhirnya meninggal dunia.

Kepergian Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul ke pangkuan Illahi, Rabu (10/8) pagi, membuat banyak orang merasa kehilangan. Banyak kesan yang diingat, terutama orang-orang yang pernah dekat dengan ulama kharismatik ini.


Guru Sekumpul, dalam ingatan masa kecil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Kalimantan Selatan Prof Drs HM Asywadie Syukur Lc, adalah insan panutan. "Tuan Guru ini sejak kecil sudah tampak sebagai manusia panutan, sebab tidak banyak bicara tetapi selalu ceria. Kalau pun bicara, tidak mengeluarkan suara nyaring; tetapi sederhana," kata Asywadie. Di masa kecil Tuan Guru Sekumpul dan Asywadie Syukur sama-sama tinggal di Sungai Jingah. Sama-sama sebagai teman sepergaulan, namun setelah masuk sekolah masing-masing disibukkan dengan kegiatan belajar. "Guru Sekumpul sekolah di PGA Banjarmasin, kemudian Darussalam Martapura, Pesantren di Jombang dan kembali ke Martapura mengajar di Pesantren Darussalam," kenang Asywadie.


Terhadap kepergian Tuan Guru Sekumpul menghadap Ilahi Rabbi, Asywadie berujar, di daerah ini banyak ulama namun sedikit ulama yang dijadikan panutan. Artinya, apa yang diucapkan Tuan Guru itu, dijadikan pedoman oleh muslimin-muslimat, terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Mengenai harapan, sebagai umat Islam di Kalsel khususnya dan Kaltim, Kalteng umumnya, mudah-mudahan cepat mendapat ulama panutan sebagai ganti Tuan Guru Sekumpul itu. Semoga bak pepatah "patah tumbuh hilang berganti", terutama ulama yang tidak sekadar pandai berdakwah, tetapi menjadi panutan dan setiap ujarannya dipakai oleh umat



5 comments:

  1. Sangat beruntung orang yang sezaman dan pernah mengaji dengan beliau

    ReplyDelete
  2. saaltullahabarina..rindu serindu rindunya dengan sidin

    ReplyDelete
  3. Ya..Panutan masyarakat Martapura n sekitar.. jutaan murid beliau merindukanNya.. alhamdulillah walau beliau tdk ada, aktifitas di sekumpul tetap eksis.

    ReplyDelete
  4. saya belum pernah bertemu beliau
    belum pernah juga bercakap dengan beliau
    tapi saya hafal banyak qasidah yg sering dilantunkan beliau
    serasa dekat walau belum pernah kenal
    sering bermimpi tentang beliau
    harapan saya, mudah2an saya dapat bertemu beliau di suatu tempat di akhirat nanti
    aamiin ya Allah

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah malam ini saya browsing dan menemukan halamai ini, betapa kernduan saya terobati melihat photo2 beliau, saya adalah muridnya, telah beberapa kali beretemu beliau, mengikuti pengajian beliau, dan terakhir beberapa bulan sebelum wafat beliau, saya menunggu beberapa hari di sekumpul sebelum akhirnya bertemu beliau di kamar, dielusnya punggung dan kepala saya, lalu beliau doakan saya, setelah pertemuan itu sayapun pulang ke Solo, tak lama setelah itu saya mendapat berita beliau kembali pada Alloh meninggalkan jasadnya di bumi sekumpul, tetapi tetap hidup bersama Dzat yang maha Hidup. dan akan selalu hidup dalam jiwa2 muridnya.
    Salam saya buat semua ichwan murid2 beliau dimanapun berada. Semoga Alloh memuliakan beliau sebagaimana Alloh memuliakan Rosululloh, para Nabi dan para kekasihnya. Amin.Sutanto Achmad.

    ReplyDelete

Assalamualaikum.. Temen2 jangan lupa Komentar na ^_^